Home » » makalah jaringan tumbuhan

makalah jaringan tumbuhan

Written By Unknown on Minggu, 11 Januari 2015 | 22.32



bab 1
KATA PENGANTAR

Tujuan dari suatu pendidikan tidak lain tidak bukan untuk mencerdaskan bangsa, membentuk sumber daya manusia yang handal dan berdaya asing, membentuk watak sosial, berbudaya, berakhlak dan berbudi luhur, serta memiliki wawasan berpengetahuan yang luas dan bisa menguasai teknologi. Pendidikan tersendiri merupakan sebuah media u ntuk pembekalan pengetahuan dunia, keterampilan diri, dan penguasaan teknologi baik pelajar maupun mahasiswa untuk berkarya secara inovativ, kreatif, dan tepat dalam berbuat.
Untuk menyikapi suatu pendidikan di atas, maka pada susunan makalah ilmiah biologi tentang jaringan tumbuhan, saya sebagai penyusun dan menyajikan makalah kali ini sesuai dengan pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 yang ditetapkan oleh Depatermen Pendidikan Nasional, sebagai acuan pendidikan yang disusun dan dirancang dengan metode sistematis, inofatif dan kreatif.
Materi pembekalan makalah kali ini dilengkapi dengan gambar serta penjelasan yang akurat dari beberapa sumber media. Dengan adanya berbagai perlengkapan tersebut diharapkan untuk pembaca bisa memahami secara seksama dan mendalam.
Mengigat tentang kuantitas yang ada pada makalah tentang sel hewan dan tumbuhan kali ini bisa untuk memoerkuat kinerja pembelajaran selanjutnya. Mudah-mudahan makalah edisi 2014 ini mampu memberi mamfaat bagi pembaca.
Akhir kata, demi kesempurnaan makalah ilmiah biologi tentang jaringan tumbuhan mengharapkan kritik dan saran dari pembaca supaya pada edisi berikutnya berkembang baik.   







SARIAK LAWEH, SUMATRA BARAT, OKTOBER 2014
                                                                       
Penulis
PENDAHULUAN

A.        Latar Belakang
    
     Dalam dunia tumbuhan, 420 juta tahun lalu muncul tumbuhan darat. Sejak itu tumbuhan darat berevolusi dengan cepat serta mengembangkan struktur yang lebih rumit di bandingkan dengan alga, yakni membentuk jenis sel, jaringan dan organ.
        Secara umum dunia tumbuhan di bagi menjadi tumbuhan berpembuluh (tracheophyta) dan tumbuhan yang tidak berpembuluh (thallophyta). Tumbuhan berpembuluh terbagi menjadi dua kelompok, yang pertama mempunyai alat reproduksi tersembunyi  sebagaimana di temukan pada paku-pakuan. Kelompok ke dua mencakup tentang tumbuhan berbiji atau sering di sebut dengan spermatophyta. Tumbuhan berbiji atau  spermatopyta di bagi menjadi dua yaitu tumbuhan berbiji terbuka (gymnospermae) dan tumbuhan berbiji tertutup (angiospermae). Angiospermae merupakan kelompok tumbuhan yang paling akhir muncul. Tumbuhan ini membentuk bagian utama dari vegetasi alam yang di budidayakan di bumi.
        Tumbuhan terdiri atas banyak lapisan sel dan di bedakan atas berbagai fungsi kegiatan hidup. Sel-sel yang memiliki bentuk , susunan dan fungsi yang sama di sebut jaringan.
        Jaringan dalam biologi adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama. Ilmu yang mempelajari tentang jaringan adalah histologi, sedangkan cabang biologi yang mempelajari perubahannya bentuk dan fungi jaringan dalam hubungannya dengan penyakit adalah hitopologi.
        Jaringan di miliki oleh organisme yang telah memiliki pembagian tugas untuk setiap kelompok sel-selnya. Organisme bertalus, seperti alga (ganggang) dan fungi (jamur), tidak memiliki perbedaan jaringan, meskipun mereka dapat membentuk struktur-struktur yang khas yang mirip dengan organ, seperti tubuh buah dan sporofol. Tumbuhan lumut dapat di katakan telah memiliki jaringan yang jelas, meskipun ia belum memiliki suatu jaringan pembulu yang jelas
B.         Rumusan Masalah
1.       Bagaimana jaringan yang ada pada tumbuhan Angiospermae.
2.       Bagaimana mengetahui organ yang ada pada tumbuhan.
3.       Bagaimana mengetahui sifat-sifat totipotensi yang ada pada tumbuhan.

C.         Tujuan
1.     Untuk mengenal dari beberapa  jaringan yang ada pada tumbuhan Angiospermae.
2.    Untuk mengetahui organ yang ada pada tumbuhan.
3.    Untuk mengetahui sifat-sifat totipotensi yang ada pada tumbuhan.

D.         Manfaat
1.       Agar mengetahui beberapa jaringan yang ada pada tumbuhan Angiospermae.
2.       Agar mengetahui organ yang ada pada tumbuhan.
3.       Agar mengetahui sifat-sifat totipotensi yanga ada pada tumbuhan.

                                                                                                                                                                                                                                                                                 
DAFTAR ISI
bab 1        A. KataPengantar.......................................1v
B. Pendahuluan........................................2v
bab 2              Daftar isi................................................1
Jaringan Pada Tumbuhan............................2
A. Jaringan Tumbuhan................................2
1.  Jaringan Meristem...............................2
2.  Jaringan permanen..............................3
B. Organ tumbuhan....................................7
1.  Akar................................................7
2.  Batang.......................................................................9
3.  Daun.................................................      
4.  Organ Tumbuhan.................................12
C. Sifat Totipotensi pada tumbuhan................15
1.  Tahapan Kultur Jaringan........................15
2.  Syarat Teknik Kultur Jaringan..................16
3.  Manfaat Kultur Jaringan.........................16
Bab 3          Penutupan.....................................................17
Daftar Pustaka..........................................18



bab 2
JARINGAN PADA TUMBUAHAN

A.   Jaringan Tumbuhan
Jaringan adalah sekumpulan sel yang memiliki suatu struktur serta fungsi yang sama. Jaringan pada tumbuhan di bedakan menjadi dua jenis, yaitu jaringan meristem dan jaringan permanen (dewasa).
1.      Jaringan Meristem
Jaringan meristem adalah suatu jaringan yang sel-selnya bersifat embrional, sehingga mampu membelah diri secara terus-menerus serta belum berdirefensial atau belum memiliki fungsi yang jelas.
Bedasarkan asal usulnya, jaringan meristem di kelompokan menjadi tiga jenis jaringan sebagai berikut.
a.       Promeristem adalah jaringan meristem yang telah ada ketika tumbuhan masih berada dalam masa embrional.
b.      Meristem primer adalah jaringan meristem yang berasal dari perkembangan embrio. Contohnya adalah meristem yang terletak di ujung batang dan yang berada di ujung akar yang menyebabkan pertumbuhan memanjang.
c.       Meristem sekunder adalah jaringan meristem yang berasal dari jaringan dewasa yang berubah kembali menjadi jaringan meristem. Contohnya kambium dan kambiun gabus yang menyebabkan penebalan batang pada tumbuhan.
Berdasarkan letaknya jaringan meristem di bedakan menjadi tiga jenis, seperti berikut.
a.       Meristem apikal yang merupakan meristem primer yang terdapat pada ujung akar dan ujung batang. Meristem apikal menyebabkan batang tumbuhan memanjang ke atas dan akar tumbuhan memanjang ke bawah.
b.      Meristem lateral yang merupakan meristem sekunder yang menyebabkan pertumbuhan melebar ke arah samping (lateral), contohnya kambium dan felogen.
c.       Meristem interkalar yang terletak di ruas-ruas batang tumbuhan rumput-rumputa (graminae). pertumbuhan sel meristem interkalar menyebabkan pemanjangan batang lebih cepat.
2.      Jaringan Permanen
Jaringan permanen adalah jaringan yang sudah terspesialisasi dengan adanya fungsi tertentu dari jaringan tersebut. Karena jaringan ini telah terspesialisasi, maka akan membentuk jaringan yang lebih komleks. Berikut adalah jaringan yang termasuk ke dalam kategori jaringan permanen seperti di bawah ini.
a.      Jaringan Epidermis
Epidermis adalah merupakan jaringan yang berfungsi sebagai pelindung. Jaringan  epidermis terdiri atas sel-sel hidup, berbentuk persegi panjang, sel-selnya rapat dan tidak mempunyai ruang antar sel, umumnya tidak memiliki klorofil, kecuali jaringan epidermis tumbuhan paku serta mampu membentuk derivat jaringan epidermis. Pada umumnya sel-sel epidermis mengeluarkan zat seperti lilin, yang di sebut kitin. Pada permukaan luar epidermis daun atau batang zat ini membentuk lapisan kutikula.
Epidermis terdapat di seluruh permukaan tubuh tanaman. Fungsi epidermis untuk melindungi jaringan di sebelah dalam terhadap kerusakan mekanik, infeksi, dan kekeringan. Pada beberapa tanaman, sel epidermis mengalami modifikasi sesuai fungsinya, minsalnya stomata (mulut daun), trikoma(rambut-rambut), spina(duri) sel kipas dan sel kersik.
b.      Jaringan Parenkim
Jaringan parenkim atau jaringan dasar adalah jaringan yang terdapat hampir di semua bagian tumbuhan dan mengisi jaringan tumbuhan, baik pada akar, batang, daun, biji, mau pun buah. Jaringan parenkim berfungsi agar kedudukan jaringan lain lebih kuat.
Ciri-ciri jaringan parenkim yaitu sel-selnya merupakan jaringan hidup yang memiliki ukuran yang besar dan tipis serta umumnya berbentuk segi enam, letak inti sel mendekati dasar sel, mampu bersifat embrional atau meristematis karena dapat membelah diri, serta memiliki ruang antar sel yang banyak sehingga letaknya tidak rapat.
Bedasarkan fungsinya jaringan parenkim di kelompokan menjadi beberapa jenis sebagai berikut .
1)      Parenkim untuk fotosintesis adalah jaringan parenkim yang selnya banyak mengadung klorofil. contohnya, jaringan pager (palisade) dan jaringan spons (bunga karang) untuk menyimpan hasil fotosintesis yang bersifat sem entara.
2)      Parenkim penimbun  adalah jaringan parenkim yang biasanya terdapat pada umbi, umbi lapis, empulur batang, dan biji. Di dalamnya terdapat cadangan makanan berupa tepung, gula, lemak, dan protein. Parenkim yang berklorofil di sebut klorenkim.
3)      Parenkim udara (aerenkim) adalah jaringan parenkim yang ruang selnya besar-besar. Parenkim udara terdapat pada akar tumbuhan air yang di gunakan untuk mengapung.
4)      Parenkim air adalah jaringan parenkim yang sel-senya besar, dinding selnya tipis dan tidak mengapung kloroplas, plasma selnya sedikit , serta vakuola besar yang kadang-kadang berisi air. Terdapat pada tumbuhan xerofit dan epifit. Pada tumbuhan xerofit dan epifit, sukulennya di gunakan untuk penimbunan air untuk menghadapi masa kering, minsalnya Aloe Vera.
c.       Jaringan Pengangkut
Jaringan pengakut bertugas untuk mengakut zat-zat yang di butuhkan oleh tumbuhan. Ada dua jenis jaringan yaitu pembululuh kayu (xilem) dan pembuluh tapis (floem).
1)      Xilem (pembuluh kayu), yang memiliki fungsi untuk mengakut air dan hara mineral dari akar menuju daun. Xilem terdiri atas unsur-unsur sebagai berikut.
a)      Trakea, terdiri atas sel-sel besar berbentuk tabung/tong.
b)      Trakeid, terdiri atas sel-sel lancip dan berbentuk panjang dengan dinding selnya berlubang-lubang. (bernoktah).
c)      Serabut xilem, terdiri atas sel-sel panjang dengan ujung meruncing.
d)      Parenkim kayu, berisi cadangan makanan.
2)      Floem (pembuluh tapis), memiliki fungsi untuk menyalurkan zat makanan dari hasil fotosintesis ke seluruh bagian tubuh. Floem terdiri dari atas unsur-unsur sebagai berikut.
a)      Buluh tapis, bentuk tabung dengan bagian unju ng berlubang-lubang.
b)      Serabut Floem, bentuknya panjang dan ujung-ujungnya berhimpit serta dindingnya tebal.
c)      Sel pengiring, berfungsi untuk menyediakan nutrisi bagi floem.
Berkas pengakut yaitu gabungan jaringan xilem dengan jaringan floem yang berbentuk satu ikatan. Berdasarkan letak xilem  dan floem dalam jaringan, pembuluh berkas pengakut dapat di bagi menjadi empat bagian, yaitu sebagai berikut.
1)      Berkas pengakut kolateral adalah berkas pengakut di mana letak xilem dan floem berdampingan. Bentuk ini ada dua tipe yaitu kolateral terbuka dan kolateral tertutup.
a)      Kolateral tertutup, yaitu berkas pengangkut di mana xilem dan floem berdampingan langsung dan berkes itu di kelilingi oleh serabut. Minsalnya, berkas pengangkut pada tumbuhan monokotil.
                                                                                                                                         
b)      Kolateral terbuka, yaitu berkas penganggkut  di mana antara xilem dan floem terdapat kambium. Kambiun ke arah luar membentuk floem sekunder dan ke arah dalam membentuk xilem sekunder. Bentuk ini terdapat pada tumbuhan monokotil.
2)      Berkas pengangkut bikolateral, yaotu xilem dan floem berdampingan, tetapi di sebelah dalam xilem terdapat puls floem. Jadi, urutan pembuluhnya  dari luar ke dalam adalah
                  Bentuk ini terdapat pada Curcubita dan Solanaceae(mentimun).
3)      Berkas pengakut konsentris, ada dua jenis, yaitu sebagai berikut.
a)      Konsentris amfikibral adalah berkas pengakut di mana xilem menjadi pusat dan floem mengelilingi xilem. Bentuk ini terdapat pada Pteridophyta (pakukuan).
b)      Kosentris amfifasal adalah berkas pengakut di mana floem menjadi pusat dan xilem mengelilingi floem. Bentuk ini terdapat pada monokotil berkambiun, contoh Agave dan Aloe Vera (lidah buaya).
4)      Berkas pengakut radial adalah berkas pengangkut di mana letak floem dengan xilem berselang-selang secara radial.
d.      Jaringan Penunjang
Jaringan penunjang atau jaringan penguat/mekanik adalah jaringan yang memiliki dinding sel tebal dan memiliki fungsi sebagai untuk menguatkan bagian tubuh tumbuhan. Jaringan penguat terdiri dari atas kolenkim dan sklerenkim.
1)      Kolenkim, yaitu sel-sel yang mengalami penebalan dari bahan selulosa pada sudut-sudut selnya. Kolenkim terdapat pada batang, daun, bagian-bagian buga, dan buah. Contohnya, kolenkim yang terdapat pada sudut-sudut batang seledri atau talas.
2)      Sklerenkim, yaitu sel-sel yang mengalami penebalan dari senyawa lignin, suberin, atau pektin pada seluruh bagian dinding sel. Sklerenkim secara umum dapat di kelompokkan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
a)      Serabut sklerenkim, contohnya pada serat daun nanas (dapat di pintai)
b)      Sklereid (sel-sel batu), contohnya pada tempurung kelapa, kulit kenari dan kulit biji cabe.
e.       Jaringan Gabus
Jaringan gabus atau peridem  adalah jaringan yang tersusun oleh sel-sel parenkim gabus. Jaringan ini mempunyai sel gabus yang mati dan kosong. Jaringan gabus pada tumbuhan di bentuk oleh kambium gabus (felogen) yang ada di bawah epidermis. Jaringan gabus di bagi menjadi dua bagian yaitu jaringan gabus yang di bentuk kambium gabus ke arah luar dan sel-selnya mati (felem) serta jaringan gabus di bentuk kambium gabus ke arah dalam sel-sel hidup  menyerupai parenkim (feloderm).
B.   Organ Tumbuhan
Susunan jaringan-jaringan yang saling bekerja sama terhadap dalam pembentukan organ tubuh. Organ tumbuhan meliputi akar, batang, daun, dan organ tambahan atau aksesoris.
1.      Akar
Akar merupakan bagian tumbuhan berbiji yang ada berada di dalam permukaan tanah, bewarna putih, dan bentuknya seringkali meruncing sehingga lebih mudah menembus tanah. Akar berasal dari akar lembaga (radix). Pada tanaman dikotil, akar lembaga terus tumbuh sehingga membentuk akar tunggang. Pada tanaman monokotil, akar lembaga mati, kemudian pada pangkal batang akan tumbuh akar-akar yang memiliki ukuranhampir sama, maka akan membentuk akar serabut.
a.      Funsi Akar
Akar adalah bagian tumbuhan yang berfungsi sebagai berikut.
1)      Mengokohkan berdinya batang. Kedalaman dan luasnya akar sebanding dengan ketinggian dan rindangnya daun,
2)      Pada beberapa tumbuhan, akar berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan.
3)      Untuk menyerap air dan mineral di dalam tanah.
4)      Untuk bernapas
b.      Morfologi Akar
Struktur bagian luar (morfologi akar) sebagai berikut.
1)      Leher atau pangkal akar, merupakan bagian akar yang bersambungan dengan pangkal batang.
2)      Cabang-cabang akar, merupakan bagian akar yang tidak langsung bersambung dengan pangkal batang, tetapi keluar dari akar pokok.
3)      Serabut-serabut akar, merupakan cabang-cabang akar yang halus dan berbentuk serabut.
4)      Rambut-rambut atau bulu-bulu akar, merupakan penojolan sel-sel kulit luar (epidermis) yang berfungsi untuk meperluas daerah penyerapan air dan mineral dari dalam tanah.
5)      Ujung-ujung akar, merupakan titik tumbuh akar yang dilindungi oleh tudung akar (kaliptra).
6)      Tudung akar (kaliptra), terdapat pada ujung akar yang berfungsi untuk melindungi meristem akar dari kerusakan mekanik pada waktu menembus tanah. Tudung akar di temukan pada semua akar tumbuhan, kecuali pada akar tumbuhan perasit dan akar yang membentuk mikoriza.
Akar berkembang dari meristem apikal ujung akar yang di lindugi kaliptra. Meristem apikal selalu membelah diri  menghasilkan sel-sel baru. Pembelahan meristem apikal membentuk daerah pemanjangan yang di sebut dengan daerah atau zona perpanjangan sel. Di belakang zona pemanjangan terdapat zona di ferensiasi dan zona pendewasaan sel. Pada zona di ferensial sel, sel-sel akar berkembang membentuk jaringan permanen , minsalnya menjadi xilem, floem, parenkim, dan sklerenkim.
c.       Anatomi Akar
Berikut adalah struktur Bagian dalam (anatomi) akar dari luar ke dalam.
1)        Epidermis, merupakan jaringan yang dinding selnya tipis, tidak mempunyai ruang antar sel, dan memiliki sifat semipermeabel. Pada epidermis terdapat rumput akar yang memiliki fungsi sebagai menyerap air dan garam mineral dari dalam tanah, serta memperluas permukaan akar.
2)      Korteks, merupakan jaringan yang dindingnya tipis dan banyak ruang di antara sel. Serta memiliki fungsi sebagai untuk pertukaran zat dan mentimpan cadangan makanan, minsalnya akar worter.
3)      Endodermis, merupakan pemisah antara korteks dan stele. Berupa sel yang tersusun rapat. Sel-sel tersebut memiliki penebalan lignin dan suberin sehingga tidak mudah di tembus oleh air. Penebalan tersebut membentuk semacam pita yang di namakan pita kaspari. Air dan garam-garam tanah akan masuk ke dalam silinder pusat melalui sel peresap, yaitu sel-sel endodermis tertentu yang tidak mengalami penebalan pada dindingnya. Pada monokotil yang tidak memiliki sel peresap, penyerapan zat melalui plasmodesma.
4)      Stele, yang merupakan tersusun dari jaringan parenkim yang lapisan luarnya di sebut perisikel/perikambiun. Stele terdiri dari lima bagian, yaitu sebagai berikut.
a)      Perisikel atau perikambium, merupakan jaringan yang letaknya sejajar dengan endodermis untuk pembentukan cabang akar.
b)      Kambium vasikuler, adalah kambium vasikuler pada permulaannya berbentuk bintang (radial) tetapi pada akhirnya akan membulat.
c)      Xilem dan floem.
d)      Jaringan pengisi (parenkim) berfungsi menjadi bagian yang kosong.
2.      Batang
Batang merupakan bagian yang terpenting pada tumbuhan yang umumnya berada di permukaan tanah yang di tempeli daun-daun. Bagian batang yang di gunakan sebagai tempat melekatnya daun di sebut nodus atau buku, sedangkan pada bagian batang di antara dua buku di sebut internodus atau ruas. Batang tumbuhan dari batang lembaga (plumula) yang terdapat di dalam biji. Selanjutnya, pertumbuhan batang terjadi  pada titik tumbuh berupa meristem apikal (ujung) yang terdapat pada ujung batang.
Teori tumbuh batang menurut Hanstein yaitu bahwa jaringan pembentuk batang di bedakan menjadi tiga lapisan sebagai berikut.
a)      Dermatogen, merupakan lapisan luar yang membentuk lapisan epidermis.
b)      Periblem, merupakan lapisan tengah yang membentuk korteks.
c)      Plerom, merupakan bagian tengah yang di anggap sebagai pembentuk silinder pusat.
Menurut teori Tunika korpus dari Schimidt, lapisan pembentuk jaringan di bedakan menjadi dua, yaitu lapisan tunika dan korpus. Tunika merupakan  pembentuk jaringan bagian luar, sedangkan korpus sebagai pembentuk jaringan bagian dalam.
a.      Fungi Batang
Batang mempunyai beberapa fungsi yaitu sebagai berikut.
1)      sebgai alat transportasi air dan zat hara dari akar ke daun (Xilem) dan dari hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan (floem).
2)      Tempat melekatnya bagian-bagian dari tumbuhan lain yang berada di atas tanah seperti daun, bunga, dan buah.
3)      Memperluas bidang fotosintesis dengan adanya percabagan pada batang.
4)      Meningkatnya efisiensi penyerbukan dan membantu pemencaran alat perkembangbiakan.
5)      Sebagai alat pengembang biakan vegetatif, minsalnya stek batang.
6)      Pada beberapa tumbuhan berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan seperti (sagu, tebu, dan umbi batang tanaman kentang).
b.      Anatomi Batang
Struktur anatomi batang dikotil dan monokotil memiliki suatu perbedaan. Ada pun struktur batang dikotil dari luar ke dalam epidermis, korteks dan stele.
1)      Epidermis
Pada batang yang mengalami pertumbuhanm sekunder, di tempat-tempat tertentu, epidermis pecah dan di isi jaringan gabus yang di hasilkan oleh kambium gabus (felogen). Lapisan gabus ini di sebut lentisel. Lentisel berfungsi sebagai tempat pertukaran gas dan penguapan.
2)      Korteks
Korteks batang terdiri dari korteks luar dan korteks dalam (endodermis). Korteks luar tersusun dari sel-sel kolenkim yang berselang seling dengan sel parenkim yang membentuk lingkaran tertutup. Korteks dalam merupakan pemisah antara korteks  dengan stele (slinder pusat) dan tersusun dari sel-sel parenkim. Korteks dalam pada tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae) memiliki lapisan sel yang membentuk lingkaran dan berisi butir pati sehingga lapisan tersebut disbut dengan seludung pati (sari tepung).
3)      Stele
Stele atau slinder pusat pada tumbuhan di kotil merupakan bagian terdalam dari batang yang terletak di sebelah dalam korteks dalam (endodermis). Stele terdiri dari atas lapisan terluar yang di sebut  perikambium atau perisikel, sedangkan pada bagian dalam terdapat empulur dan berkas pengakut (xilem dan Floem). Empulur merupakan parenkim yang berada di tengah-tengah stele. Empulur juga berada di sekitar berkas pengakut berbentuk jari-jari sehingga di sebut jari-jari empulur.
Berkas pengakut pada tumbuhan dikotil  di katakan sebagai kolateral terbuka karena tersusun seperti cincin dan terdapat kambium di antara xilem dan floemnya. Adanya kambium menyebabkan diameter batang bertambah tiap tahunnya. Aktivitas kambiun inilah yang menyebabkan terjadinya lingkaran tahun. Berdasarkan letaknya, kambium di bedakan menjadi dua tipe sebagai berikut.
a)      Kambium intravaskuler (vaskuler) , adalah kambium yang terdapat di dalam berkas pengakut atau terletak di antara xilem dan floem.
b)      Kambium ekstravaskuler (Intervaskuler) adalah kambium yang terletak di luar berkas pengakut atau terletak di antara dua berkas pengakut.
Struktur anatomi batang monokotil sebagai berikut.
1)      Epidermis
Memiliki dinding sel yang lebih tebal di bandingkan pada tumbuhan di kotil. Epidermis juga di lengkapi dengan stomata dan bulu-bulu.
2)      Korteks
Berupa jaringan di bawah epidermis. Korteks biasanya terdiri dari sel-sel Sklerenmim yang merupakan kulit batang. Kulit ini memiliki fungsi untuk memperkuat dan mengeraskan bagian luar batang.
3)      Stele
Stele batang tumbuhan monokotil merupakan jaringan di bawah korteks. Umumnya  batas di antara stele dan korteks tidak begitu jelas.
Memiliki tipe berkas pengangkut kolateral tertutup, artinya di antara xilem dan floem tidak di temukan kambium. Tidak adanya kambium pada monokotil menyebabkan tidak terjadinya pertumbuhan sekunder pada batang monokotil.
3.      Daun
Daun merupakan organ utama pada tumbuhan yang memiliki peran penting sebagai tempat fotosintesis. Makintipis permukaan daun, maka mangkin cepat terjadinya fotosinteis. Daun secara umum mempunyai beberapa fungsi sebagai berikut.
a.       Alat fotosintesis dan pernapasan.
b.      Alat pengeluaran pada waktu penguapan (evaporasi) dan gutasi.
c.       Tempat pertukaran gas oksigen dengan karbondiosida.
d.      Alat perkembangbiakan vegetatif.
a.      Epidermis
Epidermis pada daun terdiri atas selapis sel dengan dinding sel yang tebal berlapisan kutikula dan kadang-kadang lignin, tidak berklorofil, terdapat di permukaan bawah dan atas, serta juga memiliki fungsi untuk sebagai pelindung.
Stomata adalah celah yang di batasi oleh dua sel penutuo. Sel penutup dapat bergerak sehingga celah dapat membuka mau pun menutup. Stomata juga memiliki peran penting, yakni sebagai untuk penguapan air dan mengatur pertukaran gas. Di antara epidermis daun terdapat alat tambahan, minsalnya trikoma (rambut) dan sel kipas.
b.      Parenkim atau Mesofil
Pada daun tumbuhan monokotil jaringan parenkim belum berdiferensiasi, sedangkan pada daun di kotil sudah berdiferensiasi menjadi jaringan tiang atau pagar (palisadea) yang terdapat di bagian luar dan yang di dalam jaringan spons (bunga karang) di bagian dalam. Parenkim palisade terdiri atas sel-sel panjang yang tersusun rapat, banyak mengandung klorofil, sebagai tempat fotosintesis. Bila palisade terdapat di kedua permukaan, yaitu atas dan bawah, di sebut dengan isobilateral.
c.       Pengakut
Jaringan pengakut daun merupakan bagian akhir dari xilem dan bagian awal dari floem. Di dalam daun, unsur-unsur hara berasal dari akar di proses menjadi zat organik. Zat organik yang di bentuk tersebut di kirim ke sel-sel tubu dan tumbuhan melalui floem.
d.      Jaringan Penunjang
jaringan penunjang atau jaringan penguat adalah epidermis, kolenkim dan sklerenkim. Epidermis dapat berfungsi sebagai penguat pada daun sebab strukturnya padat, ada kutikula, dan dinding selnya mengalami penebalan. Kolenkim terdapat pada tulang daundan tepi daun, di bawah epidermis, dan pemanjangan selubung berkas pengakut. Sklerenkim terdapat pada tulang daun monokotil dan graminal mesofil dan dikotil.
      perbedaan antara daun tumbuhan monokotil dan dikotil di lihat dari segi struktur morfologinya, pada monokotil memiliki pertulangan daun sejajar atau melengkung, sedangkan pada dikotil pertulangan daun menjari atau menyirip.
4.      Organ Tambahan
a.      Bunga
Bunga merupakan alat reproduksi bagi tumbuhan. Tumbuahn yang menghasilkan bunga termasuk dalam Angiospermae. Umumnya, bunga memiliki bagian-bagian sebagai berikut.
1)      Dasar Bunga
Dasar bunga memiliki fungsi sebagai tempat melekatnya bagian-bagian bunga. pada dasar bunga (receptaculum) kadang juga terdapat nektarium, yaitu penghasil cairan manis yang di sebut dengan nektar untuk menarik serangga. 
2)      Perhiasan Bunga
Tumbuhan monokotil umumnya memiliki perhiasan bunga berjumlah kelipatan tiga, sedangkan perhiasan bunga tumbuhan dikotil umumya berjumlah kelipatan empat atau lima. Tumbuhan yang penyerbukannya di bantu oleh serangga, pada umumnya memiliki perhiuasan yang menarik. Perhiasan bunga ada dua jenis, sebagai berikut.
a)      Kelompok Bunga (Calyx)
Kelompok bunga umumnya berukuran kecil dan bewarna hijau. Fungsinya untuk melindungi kucup bunga.
b)      Mahkota Bunga (corolla)
Mahkota bunga pada umunya bewarna menarik dan berukuran besar. Fungsinya adalah sebagai untuk menarik perhatian dari serangga.Beberapa tumbuhan memiliki mahkota bunga tambahan yang di sebut dengan corona.
Beberapa tanaman, seperti angrek memiliki satu jenis perhiasan bunga saja sehingga tidak bisa di kelompokan sebagai kelopak atau mahkota bunga. perhiasan bunga ini kemudian di sebut bunga (perigonium). Bunga yang tidak memiliki perhiasan bunga di sebut dengan telanjang.
3)      Alat Kelamin Bunga
Ada dua jenis alat kelamin bunga,  yaitu sebagai berikut.
a)      Benag Sari (Stamen)
Benag sari adalah alat kelamin jantan pada suatu bunga. Benang sari memiliki bagian-baguian yaitu kepala sari dan tangkai sari. Kepala sari (anthera), yang memiliki fungsi untuk menghasilkan serbuk sari (pollen). Athera biasanya terbagi atas beberapa ruang yang di sebut dengan loculus. Ada pun tangkai sari  (filamentum), yaitu tangkai sari yang menyongkong kepala sari.
b)      Putik (Pistillum)
Putik adalah alat kelamin betina pada suatu bunga. Putik memiliki bagian yaitu kepala putik, tangkai putik, bakal putik, bakal buah, dan biji. Kepala putik (stigma), yang memiliki fungsi sebagai tempat terjadinya penyerbukan. Tangkai
putik (stylus), yang memiliki fungsi sebagai mendukung kepala putik. Bakal
buah (ovarium), yang memiliki fungsi sebagai tempat terjadinya pembuahan. Biji (ovulum), yang memiliki fungsi untuk sebagai menghasilkan ovum.
Bunga yang memiliki alat kelamin jantan dan betina pada suatu bunga di sebut dengan bunga hermaprodit. Bunga yang memiliki semua bagian yang telah di sebutkan di atas, adalah bunga lengkap atau di sebut dengan bunga sempurna.
b.      Buah dan Biji
Buah merupakan salah satu organ tumbuhan yang memiliki fungsi sebagai untuk menyimpan cadangan makanan dan alat perkembangbiakan, karena mengandung biji. Buah merupakan pertumbuhan ari bakal buah setelah terjadi fertilisasi. Macam- macam buah adalah sebagai berikut.
1)      Buah tunggal, yaitu buah yang di bentuk oleh satu bakal buah. Contonya adalah buah mangga dan buah pepaya.
2)      Buah agregat, yaitu buah yang di bentuk oleh banyaknya bakal buah dari satu bunga. Contohnya buah murbai, buah sirsak, dan buah srikaya.
3)      Buah majemuk, yaitu buah yang di bentuk oleh banyaknya bakal buah dari banyaknya bungga. Contohnya buah nanas, buah nagka, dan buah keluwih.
Biji adalah calon individu baru yang tumbuh di dalam buah, yang terdiri dari embrio dan endosperm yang di bungkus oleh kulit biji.
Tabel Perbedaan Struktur Tubuh Tumbuhan Monokotil dan Dikotil
No
Monokotil
Dikotil
1
Akar tersusun dalam akar serabut yang kurang kokoh
Akar tersusun dalam akar tunggang yang kokoh
2
Akar dan batang tidak berkambium sehingga tidak dapat mengadakan pertumbuhan melebar dan membesar yang ada hanyalah pertumbuhan  meninggi.
Akar dan batang berkambium sehingga dapat mengadakan pertumbuhan membesar dan melebar serta meninggi
3
Batang tidak bercabang-cabang.
Batang bercabang-cabang
4
Pertulangan daun sejajar atau melengkung.
Pertulangan daun menyirip atau menjari.
5
Biji yang berkecambah tetap utuh dan tidak membelah (biji berping satu).
Biji yang berkecambah berbelah dua dan memperlihatkan dua daun lembaga (biji berkeping dua).
6
Jumlah bagian-bagian bunga yang biasanya 3 atau kelipannya.
Jumlah bagian-bagian bunga4,5, atau kelipannya.
7
Ujung akar lembaga dan pucuk lembaga di lindungi oleh suatu sarung yang masing-masing di sebut koleorhiza dan koleoptil.
Ujung akar tidak di liputi oleh selaput pelindung.
8
Barkas pembuluh angkut tidak teratur.
Berkas pembuluh angkut teratur dalam lingkaran atau cincin.
                  
C.   Sifat Totipotensi pada Tumbuhan
Sel tumbuahan memiliki sifat dasar yang di sebut dengan totipotensi. Sifat totipotensi sel ini merupakan sifat sel yang mampu manjadi indifidu baru yang utuh apabila berada di suatu lingkungan yang tepat atau sesuai. Berdasarkan teori totipotensi sel, maka lahirlah suatu teknik reproduksi vegetatif baru yang di sebut dengan teknik kultur jaringan. Teknik kultur jaringan ini dalam pelaksanaannya merupakan suatu metode untuk mengisolasi (mengambil) bagian dari tumbuhan, seperti protoplasma, sel, sekelompok sel, jaringan dan organ, serta menumbuhkannya dalam kondisi aseptik (bebas hama dan penyakit) menajdi tumbuhan yang lengkap bagian-bagiannya. Sifat tanaman hasil kultur jaringan juga akan sama seperti induknya.
1.      Tahapan Kultur Jaringan

untuk memperoleh tanaman dengan kultur jaringan, ada lima tahap, yaitu sebagai berikut.
a.       Pembuatan media yang mengandung garam-garam mineral, vitamin, dan hormon, kadang dengan tanaman gula dan agar. Media di tempatkan dalam botol kaca, cawan petri, atau tabung reaksi.
b.      Inisiasi yaitu pengambilan eksplan (bagian dari tanaman yang akan di kulturkan)
c.       Inisiasi yaitu pengambilan eksplan (bagian dari tanaman yang akan di kulturkan).
d.      Sterilisasi, yaitu mensterilkan eksplan dan alat-alat yang akan di gunakan untuk mencegah kontaminasi mikroorganisme.
e.       Multiplikasi, yaitu suatu kegiatan untuk memperbanyak calaon tanaman denghan menanam eksplan pada media. Ekplan dapat langsung tumbuh menjadi planlet (tanaman kecil). Tetapi kadang kala eksplan harus melalui tahap kalus. Kalus adalah masa sel yang tidak terdeferensiasi. Dengan penambahan hormon, kalus bisa tumbuh menjadi planlet.
f.       Aklimatisasi, yaitu suatu kegiatan yang memindahkan planlet dari media tanah.
2.      Syarat Teknik Kultur Jaringan
Agar supaya di perolehnya hasil kultur yang baik maka ada suatu syarat yang harus di penuhi saat melakukan percobaan, yaitu sebagai berikut.
a.       Pemilihan eksplan (bahan tanaman) yang pertumbuhannya sehat dan baik. Minsalnya, jaringan floem, nodus, tunas bunga, daun, atau irisan meristem akar.
b.      Penggunaan medium yang cocok dan harus mengandung garam anorganik, sumber karbon, vitamin, zat pengatur tubuh dan pelengkap organik.
c.       Pengambilan eksplan secara steril, media yang steril, dan ruangan yang aseptik.
d.      Pengaturan pencahayaan ruangan.
3.      Manfaat kultur Jaringan
Manfaat dari kultur jaringan adalah sebagai berikut.
a.       Bibit yang di hasilkan mempunyai sifat yang identik dengan induknya.
b.      Perbanyakan tidak tergantung musim.
c.       Tidak terlalu membutuhkan tempat yang begitu luas.
d.      Mampu menghasilkan bibit dengan jumlah yang sangat besar dalam waktu yang singkat.
e.       Kecepatan tumbuh bibit lebih cepat di bandingkan dengan perbanyakan konvensial.yang steril dan terbebas dari hama.
f.       Kesehatan dan mutu bibit lebih tejamin karna di tumbuhkan dalam tempat.(*)
g.        
  bab 3
PENUTUPAN
A.   Kesimpulan
         Berdasarkan dari hasil pengamatan, dapat di simpulkan bahwa Jaringan pada tumbuhan terdiri atas jaringan meristem dan permanen.
1)      Jaringan meristem adalah jaringan yang sel penyusunnya bersifat embrional ; artinya         mampu membelah diri untuk menambah jumlah sel tubuh. Ciri-ciri sel meristem adalah  berdinding tipis, banyak mengandung protoplasma, inti besar, dan plastida belum matang. Jaringan Meristem disebut juga jaringan muda.    
2)      Jaringan Dewasa adalah jaringan yang sudah mengalami diferensiasi. Sehingga jaringan dewasa dapat di bagi beberapa jenis yaitu.
Ø  Jaringan pengakut yang terdiri dari xilem dan floem.
Ø  Jaringan pelindung yang terdiri dari epidermis dan gabus.
Ø  Jaringan penguat yang terdiri dari klerenkim dan sklerenkim.
Ø  Jaringan parenkim.
         Berdasarkan letaknya dalam tumbuhan, ada tiga macam meristem, yaitu al, lateral, dan interkalar. Sedangkan, dilihat dari asal terbentuknya, meristem dibedakan menjadi  promeristem, meristem primer dan meristem sekunder.
         Struktur Sekresi eksternal yaitu rambut kelenjar dan klelnjar, nektaria (kelenjar madu), dan hidatoda. Struktur sekresi internal yaitu sel sekretori, ruang, dan saluran sekretoris.
Struktur utama pada tumbuhan adalah akar, batang, daun, dan bunga. Yang mana organ-organ tersebut tersusun atas jaringan-jaringan, yaitu jaringan meristem dan jaringan dewasa. Jaringan meristem adalah jaringan yang selalu mengalami pembelahan sel membentuk jaringan lain pada tubuh tumbuhan. Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah tidak mengalami pembelahan sel, dan sudah mengalami diferensiasi dan fungsi tertentu pada tubuh tumbuhan. Jaringan dewasa terbagi menjadi tiga, yaitu jaringan pelindung (epidermis), jaringan dasar (parenkim), jaringan penyokong, dan jaringan pengangkut (vaskuler).
B.   Saran
Sebaiknya setiap dalam melakukan pengamatan harus di lakukan dengan secara teliki agar mendapatkan hasil yang lebih baik dan tepat. Saat melakukan pemotongan terhadap objek yang akan di amati haruslah di lakukan di lakukan pemotongan secara tipis dan rapi. Bahan tanaman yang akan di gunakan sebagai objek penelitian, sekiranya lebih baik menggunakan objek yang umurnya lebih kurang 3minggu. Tujuannya, supaya jaringan yang ada dalam tanaman tersebut dapat di lihat dengan jelas dan tampak nyata saat melihat objeknya.
Untuk kelangsungan makalah edisi kedua tentang jaringan tumbuhan. Kita sebagai penyusun mengharapkan kritik dan sarannya dari pembaca untuk kesempurnaan bahasa dan karekter tentang makalah ini, supaya pembaca untuk ke masa kedepannya tidak lagi mendapatkan kesulitan dalam memahaminya. Sekian dari kita, kita ucapkan terima kasih, salam sejahtra untuk kita semua.

Daftar pustaka

Edel, Anton, 2000, Pintar biologi. Jakarta: Gita media.
Estiti, Chidayah.1995. Anatomi tumbuhan berbiji.
Haryati, Daroji, 2009, Jelajah fakta biologi 2. Jakarta: 3 serangkai.
Kimbal, J. W. 1983. Biologi jilid 1 edisi ke lima. Jakarta erlangga.
Mader, S. S. 2004. Biologi. Boston:Mcgrow hill.
Pratiwi, dkk. 2006. Biologi. Jakarta: Erlangga.
Saktiyono. 1999. Seribu pena biologi. Jakarta: Erlangga
Winatasasmita, D.1996. Fisiologi hewan dan tumbuhan. Jakarta: Karunia.
Yatim, Wildan. 1992. Biologi. Bandung: Tarsito



                                   









Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. YSF_SMANSAKA.NET - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger